Ketika kuberjalan..kulihat bayangan itu mendekat
Bergerak cepat dan menghilang sekejap
Tetiba terdengar bisikan di telingaku
Carilah sepatu kananmu dan melangkahlah
Di dalam kamar kubuka jendela
Kutatap gerimis hujan nan jatuh di atas atap
Alunkan nada bak lagu penuh rasa
Aku kini temukan sepatu itu
Ujar pujangga pada langit nan kelabu
Petir menyambar samarkan suara pujangga
Gelegar itu tak padamkan pujangga untuk teriak
Teriak untuk sekedar ucapkan
Terima Kasih Duhai Sang Pencipta atas segala rasa
Hidup itu indah dan penuh warna
Tak hanya hitam putih
Pelangi nan tercipta buat dunia berseri pasca hujan menari
Air hujan basahi bumi segarkan hati nan sepi
Hei…teriak sang pujangga di atas jendela
Teriak pada sosok dibalik pelangi
Karna konon pelangi adalah selendang bidadari
Selendang nan jatuh untuk sejukkan mata dunia
Seraya sampaikan bhw hujan itu anugerah
Jendela mulai ditutup
Sang pujangga kembali duduk
Teringat akan bisikan bayangan itu
Sepatu…
Dengan sepatu aku melaju
Langkahkan kaki tegap dan gagah layaknya perwira
Lindungi telapak kaki dari tusukan duri ataupun paku di jalanan
Hindarkan kakiku brsentuhan dengan beceknya tanah pasca diguyur air hujan
Sepatu..tak bisa hanya satu
Sepatu…haruslah sepasang
Sepatu…tidak bisa timpang tapi haruslah seimbang
Sepatu kanan dan kiri tak dapat menyatu tapi mampu bersatu
Bersatu sbg satu pasang sepatu